NEWS AND TIPS

| General
8 Trend E-commerce yang Perlu Anda Cermati di 2021

8 Trend E-commerce yang Perlu Anda Cermati di 2021

Pertumbuhan terprediksi ditambah efek situasi pandemi membuat retailer maupun pengusaha yang pindah atau baru memulai bisnisnya di e-commerce bertambah sangat cepat. Dari $3.53 Triliun di tahun 2019, Statista memprediksi revenue e-retail secara global akan tumbuh hingga $6.54 Triliun pada 2022 nanti.

Pertambahan tersebut, bagaimanapun, dipengaruhi karakter industri e-commerce yang terus berubah. Setiap tahun, trend baru yang memungkinkan bisnis semakin berkembang dan bersaing di sektor ini terus bermunculan – 2021 bukan pengecualian. Setidaknya ada delapan trend e-commerce pada tahun 2021 yang patut kita cermati. Apa saja? 

1. Voice Commerce

Voice commerce adalah aktifitas e-commerce lewat perangkat-perangkat yang terhubung dengan teknologi voice assistant seperti Google Home dan Amazon Echo. Penjualan perangkat ini diprediksi akan semakin tinggi mengingat akurasi dan kenyamanan yang diberikannya juga semakin baik. Statista mengatakan 75% penduduk Amerika akan memiliki perangkat ini dalam tiga tahun ke depan, tapi trendnya tak cuma terjadi di Amerika.


Penjualan via voice commerce secara global diantipasi mencapai $40 miliar pada tahun 2022 karena Google maupun Amazon juga terus membuat voice assistant mereka bicara dengan lebih banyak bahasa, terutama untuk belanja online. Jadi, di negara manapun Anda berada, optimalisasi fitur voice search untuk toko online Anda harus dilakukan.

Apa yang bisa dilakukan untuk optimalisasi? Menurut Matt Janaway, CEO MarketingLabs, cara paling sederhana dan efektif adalah dengan mengoptimalkan konten funnel konversi produk Anda yang paling top. Sertakan jawaban bagi setiap pertanyaan umum seputar produk atau pasar Anda di konten tersebut. Sebagai contoh, jika ada yang bertanya “Cara agar tak cedera saat melakukan olahraga lari,” maka orang yang bertanya akan mendapat jawaban dari konten blog Anda dan sekaligus mendapat tautan pembelian produk sepatu lari Anda.

Lebih jauh, berikut empat cara untuk mengoptimalisasi jawaban Voice search:

  • Naikan peluang munculnya jawaban dengan mengoptimalkan isi konten
  • Tambahkan skill baru pada perangkat Alexa atau Google Assistant
  • Tawarkan navigasi pencarian berbasis suara di toko web maupun mobile
  • Pastikan pembeli bisa membeli lewat voice command dengan mudah.


2. Omni Channel Shopping

Omnichannel Shopping adalah layanan yang menghadirkan penjualan menyeluruh dan konsisten di semua channel dan perangkat.


Survey Harvard Business Review mengatakan kalau 73% orang menggunakan banyak channel saat belanja online. Survey ini dilakukan empat tahun lalu dan angka tersebut kini diyakini semakin besar karena pertambahan jumlah pemilik perangkat mobile dan voice assistant juga semakin tinggi. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pengalaman Omnichannel:

  • Optimalkan website untuk perangkat mobile. Kalau mampu, buat aplikasi atau PWA.
  • Personalisasikan pengalaman pembeli di setiap langkah pembelian.
  • Gunakan tools seperti SAP Commerce Cloud untuk memastikan personalisasi dan pengalaman e-commerce yang komprehensif dengan proses online yang end to end.
  • Tawarkan bermacam cara pembelian, seperti:

- Beli online, atau ambil ke toko.

- Beli di toko dengan pilihan layanan antar


3. Artificial Intelligent (AI) dan Augmented Reality (AR)

Dalam rangka menghadirkan pengalaman belanja online yang lebih baik, Businesswear memprediksi investasi online seller untuk AI akan mencapai $7,3 miliar. Lebih dari 120.000 toko online di Amerika juga akan menggunakan teknologi AR.


Teknologi AI akan bertindak sebagai asisten pribadi dengan cara menawarkan layanan dan rekomendasi pembelian yang dipersonalisasi. Menggunakan data pembelian dan kebiasaan berselancar di dunia maya, AI akan memperlihatkan produk yang sesuai dengan minat dan selera seseorang. Di sisi lain, AR akan mengurangi keterbatasan dalam hal inspeksi produk yang akan dibeli secara online. Pembeli jadi bisa melihat produk dengan lebih jelas, gambarannya saat mereka pakai, sebelum membuat keputusan pembelian.

Implementasi AI dan AR akan meningkatkan angka konversi dan menurunkan angka retur.

4.Opsi Pembayaran Baru

Opsi pembayaran adalah salah satu penentu keputusan utama pembelian. Kalau Anda tidak menyediakan opsi pembayaran yang sesuai, mereka tidak akan membelinya.


Saat ini, hampir semua bisnis di e-commerce menerima pembayaran lewat dompet digital (seperti OVO, Gopay, dsb-nya), selain kartu kredit dan debit. Mata uang Crypto juga mulai diterima karena lebih memberi keuntungan bagi penjual, seperti fee transaksi yang rendah dan tidak ada biaya transaksi reversal. Salah satu contoh yang telah melakukan ini ialah Overstock lewat kemitraannya dengan Coinbase, platform bitcoin yang membolehkan pembeli membayar pakai Bitcoin.
Besar kemungkinan opsi pembayaran pakai bitcoin akan semakin banyak digunakan pada tahun 2021.   

5. Dynamic Pricing

Produk apapun, meski kualitasnya paling baik sejagad, tak akan laku jika Anda salah memberikan harga. Pastikan produk yang Anda jual harganya tepat. Tepat artinya tetap berpeluang laku dengan untung yang masih lumayan. Salah satunya adalah dengan menerapkan Dynamic Pricing.



Cara terbaik untuk menerapkan Dynamic Pricing adalah dengan menggunakan software khusus untuk ini. Software Dynamic pricing bisa memberikan wawasan harga pesaing, situasi permintaan pasar, dan lain sebagainya, sehingga Anda selalu dapat membuat/merubah harga produk dengan tepat.  

6. Mobile Commerce

Semakin gemar orang belanja online, semakin sering mereka melakukannya lewat perangkat mobile seperti smartphone.

Pada akhir tahun 2021 nanti, aktifitas belanja online yang dilakukan lewat perangkat mobile diprediksi akan mencapai angka 73% dari total penjualan e-commerce global. Di sisi lain, 30% pembelanja online akan batal membeli jika website Anda tidak ramah perangkat mobile.


Sebagai penjual online, Anda harus fokus menciptakan dan meningkatkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan lewat perangkat mobile. Berikut beberapa cara untuk membuat situs belanja Anda ramah perangkat mobile:

· Periksa apakah website toko online Anda telah cukup ramah bagi perangkat mobile melalui Google Mobile-Friendly Test.    Melalui tools ini Anda bisa mengetahui apakah loading time website Anda telah cukup bagus atau bermasalah.

· Buat versi Proggresive Web App (PWA) untuk toko online Anda. PWA bisa memunculkan hasil jauh lebih cepat dari website    dan membuat pengunjung bisa mengakses halaman yang telah dilihat tanpa koneksi internet.

· Implementasikan Accelerated Mobile Pages (AMP).

· Pastikan semua langkah pembelian lewat perangkat mobile berlangsung mudah dan mulus dan selalu tingkatkan.

· Tes sendiri performa mobile site Anda secara berkala. Periksa apakah kecepatan memunculkan foto tetap baik, apakah ada      fitur yang tak berjalan dengan semestinya, dsb-nya.

 

 7. Sustainability Practices

Keperdulian terhadap produk ramah lingkungan semakin tinggi. 65% konsumen saat ini menginginkan produk yang perduli pada keseimbangan ekologi. Brand e-commerce yang perduli akan hal ini akan mendominasi pasar.

Pemain besar e-commerce telah mulai melakukan sustainability practises ini dalam bisnis mereka. Sebagai contoh, pemimpin e-commerce dunia, Amazon, menargetkan zero emisi karbon dalam aktifitas mereka pada tahun 2040.

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk ikut menerapkan Sustainability Practices ke dalam toko online:

· Pertegas keperdulian Anda pada produk ramah lingkungan, putuskan kontribusi yang akan Anda berikan dan kapan itu bisa    Anda capai. Komunikasikan ke pelanggan tindakan apa yang akan Anda lakukan untuk mencapainya.

· Beralih ke kemasan ramah lingkungan, gunakan bahan yang gampang terurai secara alami dan atau hemat energi.

· Ketimbang kertas, gunakan invoice elektronik

· Kurangi pemakaian energi sebanyak mungkin, seperti selalu mematikan peralatan yang sedang tak dipakai.

· Ganti produk yang ada jika menemukan alternatif yang lebih ramah lingkungan atau hemat energi. Cari alternatifnya atau    tambahkan dalam produk Anda.

8. Visual Commerce

Visual commerce mengacu pada citra, tidak hanya halaman produk, tapi di seluruh toko Anda. Cara ini akan membuat calon pembeli lebih tertarik untuk membeli.

Dengan menerapkan visual commerce, retailer besar seperti Bose, berhasil meningkatkan nilai konversi. Mereka memajang foto-foto berkualitas tinggi di halaman beranda dan menyediakan shortcut langsung masuk ke halaman pembelian bagi pengunjung yang tertarik.

Beberapa cara lain untuk menerapkan Visual Commerce:

· Ganti format foto JPG dengan format JPEG2000 atau WebP. Ini akan meningkatkan kualitasnya sekaligus kecepatan loading.

· Buat foto 360 derajat atau video untuk semua produk yang paling laris

· Sediakan fitur visual search agar pelanggan dapat melakukan pencarian lewat gambar yang mereka punya.

· Posting iklan visual shopping di Pinterest untuk mengundang lebih banyak trafik dan ketertarikan calon pembeli.


SUMBER: Shift4Shop