Evolusi E-Commerce Dunia
1969: CompuServe berdiri
Didirikan oleh Dr. John R. Goltz dan Jeffrey Wilkins, CompuServe awalnya dibuat untuk mengutilisasi koneksi dial-up. Pada tahun 1980an CompuServe berhasil memperkenalkan versi awal koneksi internet dan email ke publik dan mendominasi pasar selama pertengahan 1990-an.
1979: Michael Aldrich menciptakan sistem belanja elektronik.
Michael Aldrich memperkenalkan sistem belanja elektronik dengan menghubungkan TV yang telah dimodifikasi dengan komputer untuk memproses transaksi via jalur telepon.
Cara ini memungkinkan sistem informasi tertutup dibuka dan dibagikan oleh pihak luar lewat transmisi data yang aman – dan menjadi fondasi e-commerce modern saat ini.
1982: Boston Computer Exchange diluncurkan.
Boston Computer Exchange sekaligus menjadi perusahaan e-commerce yang pertama di dunia. Perusahaan ini memberi layanan bagi mereka yang tertarik menjual komputer bekas secara online.
1992: Book Stacks Unlimited diluncurkan dan menjadi toko buku online pertama di dunia.
Charles M. Stack, pendiri Book Stacks Unlimited, awalnya memakai sistem buletin dial-up, namun pada tahun 1994 dia beralih ke internet memakai domain Books.com.
1994: Web browser Netscape Navigator diluncurkan
Netscape Navigator digagas oleh Marc Andreessen and Jim Clark. Selama pertengahan 1990, Netscape Navigator adalah browser yang paling banyak digunakan di platform Windows, sebelum dikalahkan oleh raksasa browser yang muncul belakangan seperti Google.
1995: Amazon berdiri
Jeff Bezos memperkenalkan Amazon sebagai platform ecommerce khusus penjualan buku.
1998: PayPal memperkenalkan sistem pembayaran online untuk e-commerce.
Dengan nama awal Confinity, Pay Pal yang digagas oleh Max Levhin, Peter Thiel, Like Nosek dan Ken Howery, menjadi tonggak evolusi e-commerce berikutnya sebagai platform pengiriman uang online. Pada tahun 2000 mereka melakukan merger dengan Bank milik Elon Musk dan menjadi terkenal setelahnya.
1999: Alibaba berdiri.
Marketplace Alibaba berdiri dengan pendanaan lebih dari USD25 M. Keuntungan mulai mereka raih pada tahun 2001 dan sejak itu berhasil menjadi pemain utama marketplace dunia untuk market B2B, B2C, dan C2C, sampai hari ini.
2000: Google memperkenalkan Google AdWords
Google Adwords diperkenalkan sebagai platform untuk memperlihatkan iklan pada orang yang menggunakan Google search. Menampilkan iklan baris dan tautan URL, pebisnis online dapat beriklan dengan cara pay per clik (PPC).
2004: Shopify berdiri.
Setelah membuka toko online perlengkapan snowboarding, Tobias Lütke and Scott Lake mendirikan Shopifiy, platform e-commerce berupa toko online dan point-of-sales system.
2005: Amazon memperkenalkan Amazon Prime membership.
Amazon Prime Membership memberi jaminan pengiriman barang dalam dua hari paling lama dengan sejumlah biaya tetap tahunan. Membership juga mencakup fasilitas lain seperti diskon pengiriman satu hari dan akses ke layanan streaming seperti Amazon Video dan acara khusus anggota seperti “Prime Day.”
Langkah ini berhasil meningkatkan loyalitas pelanggan dan mendorong pembelian berulang konsumen online. Saat ini, pengiriman gratis dan kecepatan pengiriman adalah permintaan paling umum dari konsumen online.
2005: Etsy berdiri.
Etsy memungkinkan pengrajin dan pedagang kecil menjual produk (termasuk produk digital) mereka melalui pasar online. Kehadiran Etsy membuat komunitas pengrajin online dapat memperluas pemasaran produk mereka selama 24/7.
2009: BigCommerce berdiri.
Eddie Machaalani dan Mitchell Harper bersama-sama mendirikan BigCommerce sebagai platform etalase e-commerce dengan modal pribadi 100%. Sejak berdiri, BigCommerce telah memproses nilai transaksi e-commerce hingga lebih dari USD25 Miliar.
2011: Google Wallet diperkenalkan sebagai metode pembayaran digital.
Google Walletwas diperkenalkan sebagai peer-to-peer payment service yang membuat setiap orang dapat menerima dan mengirim uang lewat smartphone maupun komputer dengan menghubungkan akun bank atau kartu debit mereka.
Saat ini Google Wallet menjadi satu kesatuan dengan Android Pay dan dikenal dengan nama Google Pay.
2011: Facebook memulai fitur iklan lewat postingan berbayar.
Fitur ini ditawarkan Facebook kepada pemilik Halaman Bisnis. Dengan fitur ini, pelaku e-commorce dapat menjangkau audiens tertentu dan meraih eksposur lewat halaman beranda target audiens yang berbeda.
2011: Stripe berdiri.
Stripe adalah layanan payment processing bagi para developers. Stripe didirikan oleh John dan Patrick Collison.
2014: Apple Pay diperkenalkan sebagai alat pembayaran untuk mobile devices.
Seiring meningkatnya transaksi belanja yang dilakukan lewat smartphone, Apple memperkenalkan Apple Pay yang membuat penggunanya bisa melakukan transaksi pembayaran langsung lewat produk Apple mereka.
2014: Jet.com berdiri.
Jet.com was didirikan oleh pengusaha Marc Lore (setelah menjual perusahaannya sebelumnya, Diapers.com ke Amazon.com) dan bermitra dengan Mike Hanrahan and Nate Faust.
Perusahaan ini bersaing dengan Costco dan Sam's Club dalam melayani orang-orang yang mencari harga serendah mungkin untuk pembelian dalam jumlah besar dan tak keberatan dengan waktu pengiriman yang lebih lama.
2017: Belanja lewat Instagram diperkenalkan.
Instagram Shopping diluncurkan lewat partnership dengan BigCommerce. Sejak diperkenalkan fitur ini telah meluas ke berbagai platform e-commerce lain dan membuat pengguna Instagaram dapat langsung membeli produk yang mereka inginkan di semua e-commerce tersebut.
2017: Penjualan Cyber Monday melampaui angka USD 6.5 Miliar
E-commerce global memecahkan rekor saat nilai transaksi online Cyber Monday mencatatkan rekor senilai USD6.5 Miliar— meningkat 17% dari tahun sebelumnya.
2020: COVID-19 mendorong pertumbuhan Ecommerce global.
Wabah COVID-19 memaksa lebih banyak orang di seluruh dunia untuk berbelanja online. Bulan Mei 2020, transaksi e-commerce global mencapai USD82.5 Milyar— meningkat 77% dari tahun 2019. Jumlah ini merupakan lompatan 6 tahun dalam kondisi normal.
Dirangkum dari berbagai sumber